Tema Cerita.
Assalam alaikum,
Kadang-kadang kita tercenung akan sebuah cerpen di koran. Padahal hanya terdiri dari beberapa lembar folio saja. Gaya bahasanya tidak muluk-muluk. Tapi aku sangat tertarik dan memang menikmatinya.
Ada apanya ini cerpen ya?
Cerpen, untuk menarik perhatian pembaca, haruslah menonjolkan setidaknya satu unsur intrinsiknya daripada yang lain. Boleh saja memakai setting tempat biasa seperti pasar, tapi kita tonjolkan unsur di tema. Misalkan di pasar itu terjadi tawuran antar pedagang sayur depan dan pedagang daging di belakang. Atau sebaliknya. Itu tema yang unik dan tidak biasa.
Kita bisa menonjolkan tema (Silahkan baca pembahasannya di sini), menonjolkan setting waktu, menonjolkan latar tempat (Silahkan baca pembahasannya di sini), menonjolkan jalinan alur/plot (Silahkan baca pembahasannya di sini).atau bahkan bisa kita buat saja mengunikkan nama tokoh sebagai pembentukan sosok karakter tokoh yang kuat dan berbeda seperti yang sudah di bahas (klik) di sini.
Sedikit tentang tema, sudah saya jelaskan (klik) di sini bahwa kita boleh saja mengambil tema yang sedang trend atau boleh juga menentukan tema kesukaan kita sendiri.
Nah, kalau kita ikut trend seperti cerpen bertema ramadhan, atau liburan, kita akan memiliki banyak pesaing yang juga mengincar tema yang sedang rame-ramenya itu. Wah!! apa ada solusinya? Nggak asik dong, kalau semua cerita jadi sama isinya.
Tentu saja ada, ingat!!
Kuncinya : Salah satu dari unsur-unsur intrinsik saja, kalau kamu berhasil menonjolkannya dengan baik, logis dan tidak dipaksakan (terlalu).
Jadi, kalau tema banyak yang menyamai, kita harus mencari keunikan di unsur instrinsik yang lain untuk membuat karya cerita yang berbeda.
Banyak kan, antara lain ada alur, penokohan, setting waktu dan tempat serta yang lainnya.
Dan jangan mundur untuk berkompetisi menjadi jawara di tema-tema trendy.
Assalam alaikum,
Kadang-kadang kita tercenung akan sebuah cerpen di koran. Padahal hanya terdiri dari beberapa lembar folio saja. Gaya bahasanya tidak muluk-muluk. Tapi aku sangat tertarik dan memang menikmatinya.
Ada apanya ini cerpen ya?
Cerpen, untuk menarik perhatian pembaca, haruslah menonjolkan setidaknya satu unsur intrinsiknya daripada yang lain. Boleh saja memakai setting tempat biasa seperti pasar, tapi kita tonjolkan unsur di tema. Misalkan di pasar itu terjadi tawuran antar pedagang sayur depan dan pedagang daging di belakang. Atau sebaliknya. Itu tema yang unik dan tidak biasa.
Kita bisa menonjolkan tema (Silahkan baca pembahasannya di sini), menonjolkan setting waktu, menonjolkan latar tempat (Silahkan baca pembahasannya di sini), menonjolkan jalinan alur/plot (Silahkan baca pembahasannya di sini).atau bahkan bisa kita buat saja mengunikkan nama tokoh sebagai pembentukan sosok karakter tokoh yang kuat dan berbeda seperti yang sudah di bahas (klik) di sini.
Sedikit tentang tema, sudah saya jelaskan (klik) di sini bahwa kita boleh saja mengambil tema yang sedang trend atau boleh juga menentukan tema kesukaan kita sendiri.
Nah, kalau kita ikut trend seperti cerpen bertema ramadhan, atau liburan, kita akan memiliki banyak pesaing yang juga mengincar tema yang sedang rame-ramenya itu. Wah!! apa ada solusinya? Nggak asik dong, kalau semua cerita jadi sama isinya.
Tentu saja ada, ingat!!
Kuncinya : Salah satu dari unsur-unsur intrinsik saja, kalau kamu berhasil menonjolkannya dengan baik, logis dan tidak dipaksakan (terlalu).
Jadi, kalau tema banyak yang menyamai, kita harus mencari keunikan di unsur instrinsik yang lain untuk membuat karya cerita yang berbeda.
Banyak kan, antara lain ada alur, penokohan, setting waktu dan tempat serta yang lainnya.
Dan jangan mundur untuk berkompetisi menjadi jawara di tema-tema trendy.
contohnya tema yang menarik itu apa saja?
12 November 2015 pukul 11.18
Posting Komentar