Penokohan atau pembentukan karakter tokoh bisa kita gunakan sebagai pemerkuat pembentukan jati diri cerita. Sering kali penulis-penulis sukses menggunakan nama-nama yang tidak wajar untuk tokoh di dalam ceritanya, seperti beningnya, dia yang tidak boleh disebut namanya, dia yang kau tau siapa bahkan ada seorang penulis terkenal tanah air yang menandai tokohnya dengan sebutan tokoh kita, tanpa memberinya nama yang ternyata malah mampu memperjelas bentuk cerita.
Seperti yang sudah dijelaskan (klik) di sini bahwa menulis cerita sangat penting akan adanya pembentukan tokoh yang matang. Tokoh adalah pelaku kejadian, apapun kejadian yang anda ciptakan, tokoh ini yang akan mengalaminya di dalam cerita. Jika tokoh tidak berkarakter dan kurang jelas bagaimana wujud jasmani-rohaninya, maka cerita ini akan kehilangan roh. Sehebat apapun kejadian-kejadian yang ada di dalamnya.
Buku cerita 7 jilid kesayangan kamu juga memberlakukan hukum yang demikian bukan? bagaimana si harry itu, bagaimana sifat ron dan harmony, bahkan peran-peran pembantu telah memiliki karakter utuhnya masing-masing.
Nah, bagaimana cara menciptakan tokoh dengan karakter utuhnya yang kuat? silahkan disimak (klik) di sini.
Salam karya...
Seperti yang sudah dijelaskan (klik) di sini bahwa menulis cerita sangat penting akan adanya pembentukan tokoh yang matang. Tokoh adalah pelaku kejadian, apapun kejadian yang anda ciptakan, tokoh ini yang akan mengalaminya di dalam cerita. Jika tokoh tidak berkarakter dan kurang jelas bagaimana wujud jasmani-rohaninya, maka cerita ini akan kehilangan roh. Sehebat apapun kejadian-kejadian yang ada di dalamnya.
Buku cerita 7 jilid kesayangan kamu juga memberlakukan hukum yang demikian bukan? bagaimana si harry itu, bagaimana sifat ron dan harmony, bahkan peran-peran pembantu telah memiliki karakter utuhnya masing-masing.
Nah, bagaimana cara menciptakan tokoh dengan karakter utuhnya yang kuat? silahkan disimak (klik) di sini.
Salam karya...
Posting Komentar